SOFIFI, ALAFANEWS.COM - Beberapa hari ini provinsi Maluku Utara dilanda cuaca ekstrem berupa guyuran hujan disertai angin.
Kondisi ini diharapkan dapat menjadi perhatian masyarakat untuk tetap waspada terutama menghindari lokasi-lokasi rawan bencana.
Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsudin A. Kadir mengatakan kondisi cuaca saat di wilayah Maluku Utara saat ini tidak menentu. kondisi ini bisa saja terjadi dalam waktu-waktu tertentu.
"Nah, oleh karena itu, diharapkan kepada masyarakat untuk melihat kondisi agar waspada. Terutama bagi masyarakat yang ada di daerah yang jauh karena tidak ada petugas yang mengontrol. jadi mereka harus tetap berhati-hati", kata Samsudin, Selasa (22/2/2022).
Samsudin melanjutkan diharapkan juga kepada pemilik kapal di tiap-tiap pelabuhan, jika ada kebijakan dari instansi terkait terhadap penundaan keberangkatan maka diharapkan agar pemilik kapal dapat mentaati kebijakan tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas 1 Ternate, Minggu (20/2/2022) merilis peta sebaran potensi gelombang tinggi untuk beberapa perairan di Maluku Utara.
Terpantau adanya pola tekanan rendah di perairan Arafuru yang diprediksi akan menguat dan bergerak ke wilayah Selatan NTT. Fenomena tersebut mengakibatkan dampak tidak langsung di beberapa wilayah di Maluku Utara, salah satunya peningkatan kecepatan angin hingga 25 knot. Pola angin umumnya bertiup dari barat utara dengan kecepatan 5-25 knot. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah di Maluku Utara.
Berikut beberapa daerah yang berpotensi terjadi tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter:
1. Perairan Morotai
2. Perairan Halmahera Bagian Timur
3. Laut Halmahera
4. Perairan Loloda
5. Perairan Halmahera Barat Bagian Utara
6. Perairan Ternate - Batang Dua
7. Perairan Bacan
8. Perairan Obi
9. Perairan Kepulauan Sula Bagian Utara