Sebentar lagi bangsa Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Peringatan Kemerdekaan Indonesia dapat menjadi cara untuk merenungkan perjuangan para leluhur untuk meraih Kemerdekaan.
Kendati begitu, penulis tidak ingin mengulas sejarah Kemerdekaan Indonesia pada tulisan yang singkat ini, melainkan tentang pembentukan nama Indonesia, kapan digunakan secara resmi, dan bagaimana hubungannya dengan angka 9 (sembilan).
Sebelum Nama Indonesia digunakan sebagai nama resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dulunya masih dikenal dengan sebutan Nusantara. Nusantara digunakan untuk menyebut pulau-pulau diluar Majapahit (Jawa). Perkataan Nusantara kita dapatkan dari Sumpah Palapa Pati Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Kerajaan Majapahit (1258/1336 M).
Sebutan Nusantara kemudian diubah dengan "Indonesia". Bila ditelusuri lebih jauh, sejarah mengenai asal mula Negara ini memakai nama Indonesia tercantum dalam judul artikel "Tentang Nama Indonesia" di buku "Mohammad Hatta: Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1927-1977).
Diawali oleh Pemerintahan Kerajaan Belanda yang memakai nama Nederlansch-Indie (Hindia-Belanda) untuk Indonesia dimasa penjajahan yang dimulai sejak 1602 dan diselilingi penjajahan Prancis, Inggris, dan Jepang.
Nama "Indonesia" pertamakali muncul di tahun 1850, di sebuah majalah ilmia tahunan (JIAEA) yang terbit di Singapura. Dan orang yang menemukan nama Indonesia ialah James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl yang berasal dari Inggris.
Kemudian penggunaan nama Indonesia secara nasional bersama-sama terucap dalam ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 hingga akhirnya Negara yang kaya akan rempah-rempah ini resmi bernama Indonesia melalui Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Baik Nusantara, Indonesia maupun Undang-Undang Dasar (UUD-1945), jika ditelusuri lebih jauh ketiganya terdapat angka sembilan, Apakah ini adalah sebuah kebetulan atau mempunyai makna tersendiri.
N-U-S-A-N-T-A-R-A=9
I-N-D-O-N-E-S-I-A=9
UUD-45 = 4+5=9
Angka 9 telah dianggap sebagai angka keberuntungan oleh banyak budaya sepanjang sejarah dan dianggap memiliki sifat mistis dan magis.
Tetapi apakah kepercayaan ini didasarkan pada fakta, atau hanya produk takhayul dan tradisi?
Menurut kitab Primbon Jawa angka sembilan melambangkan keberuntungan masa depan.
Menelisik lebih jauh, ada Wali Songo (sembilan ulama penyebar Islam di Nusantara). Bahkan jika kita menggabungkan Rasulullah SAW dengan empat sahabatnya serta empat imam mazhab semuanya sembilan.
Dikutip dari laman Numerology, orang yang memiliki hubungan erat dengan angka 9 dikenal mempunyai toleransi yang tinggi, baik dalam hal agama, ras, cara hidup, dan sebagainya. Mereka hidup dalam kedamaian karena saling menghormati satu sama lain.
Kaitannya dengan Indonesia, adalah Negara yang memiliki banyak budaya, suku dan penduduk Muslim terbanyak di dunia. Tetapi masyarakatnya memiliki jiwa toleransi yang tinggi dan menghargai pluralisme, sehingga tatanan kehidupan masyarakat Indonesia masih tetap terjaga dengan baik aman dan damai.