Samsudin A. Kadir |
Alafanews - Sekertaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Drs. Syamsuddin A. Kadir, M.Si menghadiri sekaligus memberikan sambutan dalam rangka acara pembukaan kegiatan hari nusantara (Harnus) 2023, bertempat di pantai tugulufa, Minggu (10/12/23)
Acara pembukaan kegiatan hari nusantara tahun 2023 dengan bertemakan "Merajut Konektifitas Nusantara dan Ekonomi Maritim Dari Titik Nol Jalur Rempah" ditandai dengan pemukulan tiva, tururt di hadiri oleh, Sesmenpora RI, Gunawan Suswantoro, Sekertaris Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI, Amirullah S.Sit, Walikota Tidore Kepulauan, Forkopimda Kota Tidore Kepulauan, Sekot Tidore Kepulauan, Perwakilan BI Maluku Utara, Kadispora Malut, serta para peserta SKJ dan Goyang Tidore.
Sekda diawal sambutanya mengatakan, bahwa Peringatan Hari Nusantara mempunyai makna yang sangat penting. Hari Nusantara mengingatkan pada kita semua mengenai konsep Wawasan Nusantara. Pada peringatan ini kita sekali lagi meneguhkan tekad bahwa Republik Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang tidak terpisahkan.
Dikatakan Sekda, bahwa Sejarah panjang Nusantara menjadi saksi betapa kita, sebagai satu bangsa, telah melewati berbagai cobaan dan rintangan. Dengan keberagaman budaya, suku, dan agama, kita telah membuktikan bahwa persatuan adalah kekuatan kita. Hari Nusantara mengingatkan kita akan nilai-nilai luhur Bhinneka Tunggal Ika yang harus kita junjung tinggi.
Perdana Menteri kita pada waktu itu, Ir. H. Djoeanda dengan berani mengumumkan deklarasi ini pada 13 Desember 1957 yang kita kenal dengan Deklarasi Djoeanda kepada dunia. Deklarasi ini menegaskan bahwa Republik Indoneasia mempunuai kedaulatan penuh terhadap perairan antar pulau. Maka wilayah laut Indonesia bukanlah hanya di sekitar pulau-pulau, sejauh tiga mil dari pantai. Namun wilayah kita adalah satu kesatuan yang utuh dari Sabang hingga Merauke," jelas Syamsuddin.
Lebih lanjut mantan Kepala Bapeda itu katakan, Tema Peringatan hari Nusantara tahun ini adalah “Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah’’ yang berpusat dipulau Tidore. Tidore dan pulau-pulau lain di Maluku merupakan pusat emporium rempah-rempah yang ditemukan oleh Tim Ekspedisi Magellan pada abad ke-16, dan berkembang menjadi salah satu jalur rempah dunia.
Terpilihnya Pulau Tidore sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Tidore adalah pulau bersejarah dalam perjuangan merawat Nusantara. Tidore mempunyai sejarah sebagai titik 0 (nol) jalur rempah dalam ekspor cengkeh pertama dari Tidore ke Eropa pada 11 Desember 1521, dan kemudiaan ditetapkan sebagai Hari Rempah Nasional oleh pemerintah Republik Indonesia. Kota Tidore Kepulauan saat ini menjadi anggota organisasi Jaringan Global Kota Magellan Global Network of Magellan Cities," pungkasnya.