Santrani Sentil Gaji PTT Hingga Pemerataan Pembangunan di Kota Ternate

Editor: alafanews.com author photo
Santrani Abusama-Bustamin Abdulatif (SAMBUT)

Ternate, Alafanews - Bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate, Santrani Abusama-Bustamin Abdulatif, resmi mendaftar ke KPU Kota Ternate, Kamis, 29 Agustus 2024.

Berkas pasangan dengan akronim "SAMBUT" ini, dinyatakan lengkap oleh KPU Kota Ternate.

Dalam jumpa pers, Santrani Abusama menyentil gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan pemerintah Kota Ternate hingga pemerataan pembangunan. Menurutnya, gaji PTT yang ditetapkan pemerintah Kota Ternate dengan nilai Rp 1 juta lebih sangatlah kecil dan tidak akan bisa menunjang biaya hidup mereka. Masalahnya, menurut dia, Pemkot Ternate melakukan pengangkatan PTT, tetapi tidak jelih menghitung kebutuhan APBD.

"Jangan hanya menerima PTT yang begitu banyak lalu kita tidak hargai sebagaimana kita hargai manusia, karena gaji di angka 1 juta lebih itu sangat tidak wajar," cetusnya.

"Oleh karena itu, kami akan melakukan reformasi, dengan cara apa? Caranya kita harus mengawali atau berlandaskan pada kebutuhan, sehingga gaji mereka bisa setara UMR atau minimal seperdua dari UMR," tambahnya.

Mantan Kadis PUPR Malut ini juga menyentil peran Pemkot Ternate dalam pembangunan infrastruktur. Ia menilai, pembangunan infrastruktur di Kota Ternate belum merata. Sebab, hanya terfokus pada beberapa wilayah dan mengesampingkan wilayah-wilayah terluar seperti Batang Dua, Moti, dan Pulau Hiri, dan beberapa Kecamatan Lainnya.

Untuk itu, ia berkomitmen akan melakukan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, termasuk Batang Dua, Moti, dan Pulau Hiri. Sehingga dampak pembangunan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.

"Jangan kemudian kita hanya fokus pada satu titik. Bagaimana kita mau bicara kesejahteraan kalau tidak ada pemerataan pembangunan," ucapnya.

Dikesempatan itu, ia juga menyampaikan keprihatinnya terhadap korban banjir bandang di Kelurahan Rua, Ternate Pulau.

Terlebih, kata dia, banjir bandang yang terjadi di Kelurahan Rua, salah satu persoalannya karena tidak ada penataan tata ruang yang baik.

"Baru kali ini terjadi banjir yang begitu dasyat, kenapa? Karena tidak ada penataan tata ruang yang baik dari sisih peruntukannya. Karena itu, kita harus berani datangkan konsultan yang punya spesifikasi khusus, sehingga jangan kita bekerja semraut," pungkasnya. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini