![]() |
Amir Abdullah |
Oleh : Andre Sudin
(Sekretaris Umum PMII Cabang Ternate 2017-2018)
Dalam sebuah acara pengukuhan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di Jakarta, Muhaimin Iskandar atau biasa di sapa Cak Imin menyatakan, "kalau ada yang tak tumbuh dari bawah pasti bukan PMII, pasti itu HMI".
Pernyataan mantan Ketua Umum PB PMII itu, membuat banyak orang berasumsi kalau Cak Imin sedang menyinggung tetangga sebelah. Namun berbeda dengan apa yang ditafsirkan oleh Eko Ernada, Seorang Aktivis Sosial, Politik dan Lingkungan.
Menurut Eko, HMI disebut, tapi bisa jadi PMII yang sebenarnya disindir. Guyonan Cak Imin bisa dibaca sebagai undangan untuk bercermin, khususnya bagi keluarga besar PMII yang kini banyak berperan dalam lingkaran kekuasaan.
Pernyataan Cak Imin dengan apa yang ditunjukan Amir Abdullah hari ini adalah tipe kader PMII yang benar-benar tumbuh dari bawah. Kendati ia berada dalam kekuasaan, namun sikapnya sebagai seorang warga pergerakan yang tak mau tunduk pada kekuasaan patut di acungi jempol.
Amir, yang menjabat sebagai kepala desa Balisosa-Barumadoe (Balbar) merupakan jebolan PMII Cabang Ternate, Ia termasuk tokoh yang terlibat dalam mendorong Sofifi sebagai Daerah Otonom Baru (DOB).
Bagi Amir, pemekaran Kota Sofifi bukan sebuah euforia melainkan kebutuhan masyarakat dalam rangka untuk mempercepat pembangunan, meningkatkan pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terlebih, pembentukan DOB Sofifi merupakan amanat konstitusi yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, maka sudah selayaknya Sofifi dimekarkan agar memiliki struktur pemerintahan mandiri, yang mampu menjawab kebutuhan warga tanpa bergantung pada Kota Tidore yang jauh secara geografis.
Tapi, lagi-lagi perjuangan Amir justru menjadi ancaman bagi Pemerintah Kota Tidore. Namun hal itu tidak mengurungi niatnya untuk terus berjuang bersama rakyat Sofifi, Oba, Oba Selatan, dan Oba Utara.
Dari hal ini, bagi saya membuktikan kalau Amir kader PMII yang konsisten mengimplementasikan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII. Sebuah kerangka ideologis yang masih di pertahankannya hingga hari ini, dengan melakukan keberpihakan yang nyata melawan ketidakadilan, kesewenangan, kekerasan, dan tindakan-tindakan negatif lainnya dari kalangan elit lokal.
Amir adalah satu-satunya aktivis yang masih tetap di jalurnya, dia meluangkan waktunya untuk masyarakat. Dia tidak mencari makan perutnya atau mencari makan pikirannya. Padahal kita tahu sebagian besar Kepala Desa takut dengan kepala daerah. Namun Amir tidak. Dia berdiri di atas perjuangan masyarakat akar rumput kendati harus teralienasi oleh kekuasaan.