![]() |
Nurjaya, Anggota DPRD Ternate saat mendatangi pangkalan minyak tanah milik Nurbaya Gailea. |
TERNATE - Pangkalan minyak tanah (Mitan) subsidi milik Nurbaya Gailea di Kelurahan Kayu Merah Kecamatan Ternate Selatan, masih saja membandel. Padahal Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate telah mengeluarkan peringatan keras untuk melakukan pelayanan sesuai prosedur yang berlaku.
Namun, peringatan itu bagi Nurbaya kayak di tiup angin belaka. Buktinya, Nurbaya masih saja melakukan penjualan dengan mengurangi jatah warga. Hal ini ditemukan Anggota DPRD Kota Ternate, Nurjaya Hi Ibrahim, Jumat (25/07) malam.
Temuan ini setelah Nurjaya, Anggota DPRD Kota Ternate dari fraksi Partai Gerindra mendapat keluhan dari warga setempat. Bahkan, keluhan ini bukan yang pertama, tapi setiap kali penjualan tetap dikeluhkan. "Kelurahan ini bukan hanya satu kali, tapi sudah berulang-ulang," kata Nurjaya.
Ia menyatakan masalah yang ditemukan pada saat dilakukan pengecekan di lokasi penjualan, terdapat penjualan kepada warga hanya 15 liter per Kepala Keluarga (KK), sehingga dianggap mengurangi jatah warga. "Yang seharusnya dijual perjiwa 5 liter," kata Nurjaya.
Data yang diperoleh Alafanews, pangkalan Nurbaya Gailea, dari Agen Mitamal Utara ini, mendapatkan kuota sebanyak 4000 liter, yang melayani warga RT 14 keseluruhan sebanyak 121 KK dan RT 13 sebagai sebanyak 26 KK. Jika di bagi 15 liter per KK, maka terdapat kelebihan minyak tanah subsidi sebanyak 3000 liter lebih yang ditimbun.
Sementara Nurbaya, selaku pemilik pangkalan ketika dikonfirmasi, Ia mengaku belum menggunakan data yang telah disiapkan pemerintah kelurahan dan bahkan tidak mendapat informasi terkait dengan segala bentuk kebijakan dari pemerintah, sehingga dirinya masih menggunakan data lama. "Saya masih pake data lama, jumlahnya saya belum tau, soalnya masih ada penjualan," kata Nurbaya (Red)