Strategi Aka Membangun Koneksi di Sekolah

Editor: alafanews.com author photo
Gubernur Sherly Tjoanda (kiri) Abubakar Abdullah (kanan)

TERNATE - Setelah ditunjuk menjadi Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Maluku Utara oleh gubernur Sherly Tjoanda, pada 20 Februari 2025, Abubakar Abdullah atau biasa disapa Aka langsung eksen melakukan berbagai terobosan.

Misi utamanya adalah menggratiskan biaya pendidikan, yang merupakan program Gubernur Sherly Tjoanda dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe. Langkah ini mendapat apresiasi dari semua kalangan, Termasuk orangtua siswa.

Di mata Aka, jabatan adalah amanah, karena itu tak heran jika aktifitasnya lebih banyak mengunjungi sekolah-sekolah ketimbang duduk manis di ruang kerjanya yang dilengkapi dengan pendingin udara (AC). Hal ini ia lakukan agar bisa melihat dan menyerap secara langsung aspirasi para guru dan siswa.

Selain itu, Abubakar juga rutin mengikuti apel pagi di sekolah-sekolah, rutinitas ini ia lakukan di setiap hari Senin. Ia memberikan pelajaran penting bahwa dalam dunia pendidikan, kita harus punya kemampuan membangun koneksi antara petinggi pendidikan, guru dan siswa. Melalui pendekatan emosional, Aka meyakini para guru dan siswa akan merasa dihargai dan diperhatikan, yang pada gilirannya meningkatkan motivasi proses belajar mengajar di sekolah.

Aka tak duduk diam, ia membangun kedekatan dengan guru dan siswa, agar dapat menciptakan sistem pendidikan yang efektif dan relefan. Untuk itu, Aka melahirkan satu gagasan yang dinilai sangat relefan, yaitu: " Sekolah Tanpa Beban, Belajar dengan Tenang, Dikbud Dekat dengan Sekolah".

"Ini adalah bagian dari komitmen kami agar Dikbud benar-benar hadir dan dekat dengan sekolah. Tidak hanya memantau, tetapi juga menyelesaikan langsung persoalan di lapangan,” ucap Abubakar usai mengunjungi salah satu SMA di Halmahera Utara, Senin (16/6) lalu.

Akses Terbatas ke Pendidikan Berkulitas

Salah satu tantangan utama di Maluku Utara adalah kesenjangan akses terhadap pendidikan, terutama di pelosok-pelosok desa. Banyak anak dan remaja yang tidak dapat mengenyam pendidikan yang layak karena alasan ekonomi, georafis atau sosial.

Persoalan ini menjadi pilar utama Dikbud Maluku Utara, mendorong terwujudnya pemerataan pendidikan, guna mempermudah para peserta didik untuk bisa menjangkau sekolah di wilayahnya masing-masing.

Ruang Cataly1st: Jembatan Aspirasi Guru

Tipe kepemimpinan Aka seolah menunjukan ke publik bahwa seorang pemimpin tidak hanya memerintah, tetapi juga memberikan dukungan, inspirasi, dan motivasi.

Hal itu ia buktikan lewat sebuah inovasi yang diberi nama Ruang Cataly1st, program ini telah menginspirasi banyak orang, Termasuk para guru dan siswa. Ruang Cataly1st menjadi forum dialog antara guru dan pejabat pendidikan tingkat Provinsi. Forum ini menjembatani aspirasi para guru yang akan menjadi dasar untuk pembahasan lanjutan Dikbud Maluku Utara. (*)



Share:
Komentar

Berita Terkini