Ilustrasi (Foto: Istimewa) |
Alafanews - Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) dan guru honorer daerah (Honda) tengah menunggu janji yang disampaikan Kepala Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Ahmad Purbaya terkait pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dan gaji guru Honda.
Namun, sepertinya Provinsi yang dikomandani Abdul Gani Kasuba (AGK) sedang tidak baik-baik saja. Dan benar-benar sedang galau dan resah.
Betapa tidak, hingga minggu ketiga Desember 2023, tercatat memasuki bulan ketiga, TPP belum dibayarkan. Sementara guru Honda juga merana karena belum menerima gaji selama 9 bulan.
Belum lagi ruang kerja Ahmad Purbaya dan AGK telah disegel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada, Senin (18/12) kemarin.
"Sudah mau akhir tahun torang (kami) belum terima gaji, kalau keadaan sudah begini akan sulit dibayar, kasihan kami punya anak istri," ujar salah satu guru Honda yang enggan dipublis namanya.
Sebelumnya, Ahmad Purbaya telah menyampaikan kabar gembira bagi seluruh ASN dan guru Honda. Dimana TPP dan gaji guru Honda akan segera dibayar.
"Saya sampaikan bahwa kemungkinan TPP kita selesaikan di Minggu ketiga atau keempat Desember" ujar Ahmad belum lama ini.
Sayangnya, ruang kerja Ahmad Purbaya yang berada di Sofifi telah disegel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada, Senin (18/12) kemarin.
Diduga, buntut dari KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Abdul Gani Kasuba (AGK).
"Sudah mau akhir tahun torang (kami) belum terima gaji, kalau keadaan sudah begini akan sulit dibayar, kasihan kami punya anak istri," ujar salah satu guru Honda yang enggan dipublis namanya.