Ternate, Alafanews - Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Letda PM M dicopot dari jabatannya.
Pencopotan Danposal Bacan ini, disampaikan langsung Danlanal Ternate, Kolonel MAR Ridwan Aziz buntut dari dugaan penganiayaan yang dilakukan bersama Peltu R terhadap wartawan kabupaten setempat.
Kolonel Ridwan menyatakan, dugaan kekerasan yang terjadi tersebut akan tetap ditangani secara profesional sehingga bisa menjadi efek jera untuk anggota yang lain dalam mengambil keputusan.
“Keduanya tetap kami proses, bahkan untuk jabatan Danposal, hari ini juga langsung dicopot,” ucap Ridwan, tegas.
Meski keduanya tetap diproses sesuai dengan aturan yang berlaku dirinya tetap menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi baik terhadap profesi wartawan maupun secara pribadi terhadap korban.
“Atas nama komandan dan anggota, saya menyampaikan permohonan maaf, saya akan tetap tindak karena ini sebenarnya tidak boleh terjadi,” ujarnya.
Kolonel Ridwan yang juga putra asli Maluku Utara kembali menyatakan, untuk mengkroscek lebih jauh terkait dengan kejadian tersebut, hari ini juga pihaknya akan langsung bertolak ke Bacan sekaligus menjenguk korban maupun keluarga korban.
“Saya hari ini akan ke Bacan, saya akan sampaikan permohonan maaf secara langsung kepada korban dan keluarga,” ucapnya.
Diketahui, dugaan kekerasan yang dilakukan oknum anggota TNI-AL terhadap korban atas nama Sugandi ini, terjadi pada, Kamis (28/3/2024) siang.
Awalnya, korban yang berada di rumah, dijemput oleh Letda PM M dan Peltu R dan dibawa ke Posal hingga mendapat penganiayaan.
Tindakan kedua oknum ini, mengakibatkan punggung korban mengalami luka memar akibat dihantam menggunakan selang dan ditendang di bagian kepala sehingga gigi bagian depan patah dan telinga keluar darah.
Dugaan penganiayaan ini, terjadi akibat adanya pemberitaan 20.400 liter BBM jenis dexlite milik Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara yang diamankan kapal Patroli TNI-AL pekan lalu.