![]() |
Ratusan masyarakat menyelenggarakan petisi mendukung pembentukan DOB Sofifi |
SOFIFI - Ratusan warga masyarakat menggelar aksi di jalan kilometer 40 Sofifi, kota Tidore Kepulauan, Jumat (18/07) mendukung pembentukan Sofifi sebagai daerah otonom baru (DOB).
Aksi ini digelar setelah adanya penolakan dari Kesultanan Tidore. Kesultanan Tidore secara tegas menolak rencana pemekaran tersebut.
"Saya berdiri di sini bukan karena saya takut Sofifi akan pisah, tapi ada hal lain yang lebih besar di dalam benak saya, yang tidak bisa saya ungkapkan di sini," ujar Sultan Tidore Husain Sjah dalam orasinya, Kamis (17/7/2025).
Penolakan ini mendapat respons dari masyarakat Oba, para tokoh dan masyarakat kemudian menyelenggarakan petisi mendukung DOB Sofifi. Mereka membentang spanduk bertuliskan: "Petisi Dukungan DOB".
"Ibukota provinsi Maluku Utara berkedudukan di Sofifi. Dalam amanat Undang-Undang selambat-lambatnya 5 tahun Ibukota devinitif harus difungsikan. Apabila ini tidak difungsikan dan sengaja diperlambat, maka ini di sebut pembangkangan konstitusi," ujar Ibas. Salah satu peserta aksi.
Respon Gubernur Sherly Soal DOB Sofifi
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyatakan pemerintah provinsi tetap mendukung pembentukan DOB kota Sofifi.
Menurut Sherly, rencana pemekaran Sofifi merupakan kehendak bersama seluruh masyarakat di Maluku Utara. Namun demikian, keputusan akhir berada di tangan pemerintah pusat.
"Saya telah menyampaikan aspirasi ini langsung kepada Presiden Prabowo Subianto, Menteri Dalam Negeri, dan DPR," kata Sherly, Rabu (16/07/2025).