Menanti Komitmen Sherly-Sarbin Atasi Kerusakan Lingkungan

Editor: alafanews.com author photo
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe. Foto (dok. Istimewa)

JAKARTA - Kerusakan lingkungan di Maluku Utara telah menjadi permasalahan selama beberapa tahun terakhir. Kerusakan lingkungan ini dipicu oleh aktivitas korporasi tambang yang masif.

Pertambangan di Maluku Utara menjadi topik pembahasan yang penting mengingat wilayah Maluku Utara mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat besar. Namun aktivitas ekstraktif juga menilmbulkan konflik kepentingan, identitas tradisional, dan lingkungan.

Seperti peristiwa banjir bandang yang terjadi pada Juli 2024 lalu di Kabupaten Halmahera Tengah, peristiwa ini menjadi bukti bagaimana masyarakat harus menanggung dampak lingkungan daripada aktivitas tambang.

Selain itu, di Selatan Maluku Utara, Rakyat Obi hanya bisa menerima kenyataan hutannya dibabat dan tanahnya dikeruk oleh korporasi. 

"Sumber daya alam kita dikeruk sementara kesejahteraan rakyat tidak terjamin. Pun dengan infrastruktur kita di Obi masih jauh tertinggal," ujar Adam Basirun, Aktivis Maluku Utara sekaligus akademisi IAIN Ternate, Sabtu (22/2/2024).

Adam bilang pencemaran lingkungan di pulau Obi juga kerap terjadi. Tidak hanya di darat melainkan juga laut. Kualitas air di pulau Obi terindikasi mengalami pencemaran ketika hadirnya korporasi.

Selain itu, pulau Obi yang luasnya 2.500 kilometer persegi sebagian besarnya sudah masuk dalam area izin usaha pertambangan.  Rakyat di pulau Obi banyak yang kehilangan tanah mereka, sehingga produksi pangan masyarakat tidak lagi seperti dahulu kala.

"Banyak masyarakat yang bertahun-tahun menikmati hasil pangan mereka di atas tanah itu. Tetapi pada saat mereka mengurus sertifikat disampaikan bahwa lokasi tersebut masuk dalam wilayah IUP," ungkapnya.

Ia berharap pemerintahan Sherly Laos dan Sarbin Sehe proaktif mengawasi dan mengontrol kegiatan industri yang berpotensi merusak lingkungan, guna mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah di masa depan.

"Saya kan salah satu putra Obi, tentunya harapan kami kepada Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru dilantik untuk dapat proaktif, teruatama mengawasi kegiatan industri," imbuhnya.

Komitmen Sherly Laos-Sarbin Sehe Atasi Kerusakan Lingkungan 

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos dan Wakilnya Sarbin Sehe berkomitmen melindungi rakyat Maluku Utara dari ancaman kerusakan lingkungan.

Hal ini disampaikan Sherly dan Sarbin pada sesi debat kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, yang diselenggarakan di Aula Kampus Muhammadiyah pada November 2024 lalu.

"Jika kami diberi amanah memimpin Maluku Utara, kami berada di garda terdepan mengadvokasi pelestarian lingkungan, demi masa depan generasi kita,” ucap Sherly. 

Di kesempatan itu,  Sarbin Sehe pun menegaskan bahwa pelestarian lingkungan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk perusahan tambang.

"Kami  memastikan regulasi lingkungan ditegakkan secara tegas. Perusahaan tambang wajib bertanggung jawab terhadap dampak yang mereka timbulkan,” kata Sarbin. (Red)














Share:
Komentar

Berita Terkini