Warga Ternate Kaget Tagihan Air Membengkak, Dugaan Pungli Menguat!

Editor: alafanews.com author photo
Kantor PDAM Ternate. (Istimewa)

Ternate - Warga di lingkungan Jan, Kelurahan Tabona, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate mengaku kaget tagihan airnya mendadak membengkak hingga bertambah Rp 1 juta dari bulan sebelumnya. Mereka sudah mengadu lonjakan itu ke pihak Perusahaan Air Minum (PAM) Ake Gaale Kota Ternate.

"Kami hanya tiga orang dalam rumah, tagihannya mulai dari Rp 1 juta lebih, bahkan ada Rp 2 juta lebih, saat kami komplain tiba-tiba turun sampai 400/500 ribu," ujar warga bernama Resa Safril kepada Alafanews, Jum'at (10/10/2025).

Resa mengatakan pemakaian air di rumahnya masih seperti biasanya. Ia lalu membandingkan dengan tetangganya yang rumah mereka dihuni berkisar tujuh orang tetapi pembayaran air terbilang kecil.

"Sementara, tetangga saya dan keluarga saya yang di dalam rumah ada tujuh sampai delapan orang tapi pembayaran hanya 500 sampai 600 ribu," jelasnya.

Lebih jauh, Resa menduga adanya pungutan liar (Pungli) di tubuh PDAM Kota Ternate. Olehnya, dia berencana melaporkan kasus ini ke Ombudsman perwakilan Maluku Utara, serta Kejaksaan Tinggi (Kejati).

"Besok atau lusa saya akan datangi Ombudsman, serta melaporkan ini ke Kejati. Karena setiap kami komplain, apa jawaban mereka, oh, mungkin ada yang bocor atau meteran beginilah begitulah, ini jawaban klasik yang sering kami dapat tiba-tiba bulan depan turun, ini kan aneh." beber Resa.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Pelanggan (Kabag Hublang) Perumda Ake Gaale Ternate, Fadli Mahda, mengatakan tingginya biaya pembayaran tersebut disebabkan kerusakan instalasi milik pelanggan berupa terjadinya kebocoran.

Selain faktor tersebut, kerusakan kran air dan pelampung juga turut mempengaruhi biaya.

"Misalnya, instalasi bocor tapi di dalam tembok/beton sehingga dorang (mereka) tidak tahu, karena dia tidak merembes keluar," ujar Fadli Mahda kepada Alafanews via whatsapp, Jum'at (10/10).

Ketika ditanya, Apakah pihak PDAM telah mengidentifikasi kebocoran instalasi pada rumah pelanggan dimaksud? Fadli mengaku pihaknya hanya berpatokan pada meter yang terpasang di rumah tersebut. 

Ia berdalih pihaknya sempat mendatangi rumah tersebut hanya saja pemilik rumah tidak berada di tempat. "Paitua (pemilik rumah) sibuk karena di Jakarta, jadi torang (kami) mau hubungi siapa, sedangkan orang lapangan datang mau cari tahu dia punya bocor di mana, orang pe (punya) dalam rumah ini, torang masuk juga kan setengah mati selain dorang ada, begitu," katanya. (*)










Share:
Komentar

Berita Terkini